PENYELENGGARAAN PAUD MELALUI
PENDEKATAN
BCCT BEYOND CENTER & CIRCLE TIMES
A.
PENGERTIAN
1.
Pendekatan Sentra dan Lingkaran adalah pendekatan
penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya
berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4
jenis pijakan (scaffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu (1)
pijakan lingkungan main; (2) pijakan sebelum main; (3) pijakan selama main; dan
(4) pijakan setelah main.
2.
Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang
disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai
pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
3.
Sentra main adalah zona atau area main anak yang
dilengkapi dengan seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan
yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu :
(1) main sensorimotor atau fungsional; (2) main peran; dan (3) main
pembangunan.
4.
Saat lingkaran adalah saat dimana pendidik
(guru/kader/pamong) duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan
pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main
B.
PRINSIP DASAR BCCT PENDEKATAN
SENTRA DAN LINGKARAN
a.
Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini
1.
Berorientasi pada kebutuhan anak
2.
Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain
3.
Merangsang munculnya kreatifitas dan inovasi
4.
Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar
5.
Mengembangkan kecakapan hidup anak
6.
Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada
di
lingkungan sekitar
7.
Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan
mengacu
pada prinsip-prinsip perkembangan anak
8.
Rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh yang
mencakup semua
aspek
perkembangan.
b.
Prinsip Perkembangan
1.
Anak akan belajar dengan baik apabila kebutuhan
fisiknya terpenuhi serta merasa aman dan nyaman dalam lingkungannya.
2.
Anak belajar terus-menerus, dimulai dari membangun
pemahaman tentang sesuatu, mengeksplorasi lingkungan, menemukan kembali sesuatu
konsep, hingga mampu membuat sesuatu yang berharga.
3.
Anak belajar melalui interaksi sosial, baik dengan
orang dewasa maupun dengan teman sebaya.
4.
Minat dan ketekunan anak akan memotivasi belajar anak.
5.
Perkembangan dan gaya belajar anak harus
dipertimbangkan sebagai perbedaan individu.
6.
Anak belajar dari hal-hal yang sederhana sampai yang
komplek, dari yang konkrit ke abstrak, dari yang berupa gerakan ke bahasa
verbal, dan dari diri sendiri ke interaksi dengan orang lain.
C.
PRINSIP PENDEKATAN SENTRA DAN LINGKARAN
1.
Keseluruhan proses pembelajarannya berlandaskan pada
teori dan pengalaman empirik.
2.
Setiap proses pembelajaran harus ditujukan untuk
merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (kecerdasan jamak) melalui bermain
yang terencana dan terarah serta dukungan pendidik (guru/kader/pamong) dalam
bentuk 4 jenis pijakan.
3.
Menempatkan penataan lingkungan main secara pijakan
awal yang merangsang anak untuk aktif, kreatif dan terus berpikir denngan
menggali pengalamannya sendiri.
4.
Menggunakan standar operasional yang baku dalam proses
pembelajaran, yaitu meliputi : (1) pendidik (guru/kader/pamong) menata lingkungan
main sebagai pijakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak; (2) ada
pendidik (guru/kader/pamong) yang bertugas menyambut kedatangan anak dan
mempersilahkan untuk bermain bebas dulu (waktu untuk penyesuaian); (3) semua
5. anak mengikuti main pembukaan dengan bimbingan
pendidik (guru/kader/pamong); (4) pendidik (guru/kader/pamong) memberi waktu
kepada anak untuk ke kamar kecil dan minum secar bergiliran/pembiasaan antri;
(5) anak-anak masuk ke kelompok masing-masing dengan dibimbing oleh pendidik
ybs; (6) pendidik duduk bersama anak didik dengan membentuk lingkaran untuk
memberikan pijakan pengalaman sebelum main; (7) pendidik memberi waktu yang
cukup kepada anak untuk melakukan kegiatan di sentra main yang disiapkan sesuai
jadwal hari itu; (8) selama anak berada di sentra, secara bergilir pendidik
memberi pijakan kepada setiap anak; (9) pendidik bersama anak-anak membereskan
peralatan dan tempat main; (10) pendidik memberi waktu kepada anak untuk ke
kamar kecil dan minum secar bergiliran; (11) pendidik duduk bersama anak didik
dengan membentuk lingkaran untuk memberikan pijakan pengalaman setelah main;
(12) pendidik bersama anak-anak makan bekal yang dibawanya (tidak dalam posisi
istirahat); (13) kegiatan penutup; (14) anak-anak pulang secara bergilir; (15)
pendidik membereskan tempat dan merapikan/mencek catatan-catatan dan
kelengkapan administrasi; (16) pendidik melakukan diskusi evaluasi hari ini dan
rencana esok hari; (17) pendidik pulang. Mempersyaratkan pendidik dan pengelola program untuk mengikuti
pelatihan sebelum menerapkan metode ini.
6.
Melibatkan orangtua
dan keluarga sebagai salah satu kesatuan proses pembelajaran untuk mendukung
kegiatan anak di rumah.
D.
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
a.
Persiapan
1.
Penyiapan pendidik (guru/kader/pamong) dan pengelola
melalui pelatihan dan pemagangan.
2.
Penyiapan tempat dan alat permainan edukatif (APE)
sesuai dengan jenis sentra yang akan dibuka dan tingkatan usia anak.
3.
Penyiapan administrasi kelompok dan pencatatan
perkembangan anak.
4.
Pengenalan metode pembelajaran kepada orangtua.
b.
Pelaksanaan
1.
Bukalah sentra secara bertahap, sesuai dengan kesiapan
pendidik dan sarana pendukung lainnya.
2.
Gilirlah setiap kelompok anak untuk bermain di sentra
sesuai dengan jadwal.
3.
Berikan variasi dan kesempatan main yang cukup kepada
setiap anak agar tidak bosan dan tidak berebut.
4.
Seiring dengan kesiapan pendidik dan sarana pendukung,
tambahlah sentra baru apabila belum lengkap.
5.
Lengkapilah setiap sentra dengan berbagai jenis APE
baik yang buatan pabrik maupun yang dikembangkan sendiri.
c.
Proses Pembelajaran
1.
Penataan Lingkungan Main
2.
Penyambutan Anak
3.
Main Pembukaan (Pengalaman Gerakan Kasar)
4.
Transisi 10 menit
5.
Kegiatan Inti di Masing-masing Kelompok
1. Pijakan Pengalaman Sebelum Main (15 menit)
2. Pijakan Pengalaman Selama Main (60 menit)
3. Pijakan Pengalaman Setelah Main (30 menit)
d. Makan Bekal Bersama
e. Kegiatan Penutup
BAGAIMANA MENERAPKAN METODE BCCT
- Metode BCCT di design dalam bentuk sentra-sentra:
(1)
sentra Bahan Alam dan Cair,
(2) sentra Bermain peran Mikro-Makro,
(3) sentra Balok/Rancang bangun,
(4) sentra Persiapan,
(5) sentra imtaq,
(6) sentra seni & Kreativitas,
(7) sentra cooking.
2. Para
pendidik membentuk Tim Teaching, setiap pendidik bertanggung jawab pada 6 anak dari 20 anak
perkelas. Tiap kelas dibagi menjadi 2 sentra setiap harinya.
3. Metode BCCT
diiringi dengan pendekatan manajemen “moving class”.
4. Metode BCCT diterapkan dengan cara bermain
seraya belajar.



1 komentar:
Tincy Gold® Titanium Hair Clipper - Teton Air
› › Products » Tincy Gold® Titanium titanium bracelet Hair Clipper titanium rings for women - used ford fusion titanium Teton Air - Teton Air 2018 ford ecosport titanium - Teton Air - Teton Air - Teton Air T - Teton Air - Teton Air. $69.95. Add titanium wedding band to Cart. Share 1 item
Posting Komentar