judul

Sabtu, 01 Oktober 2011

Metode BCCT


PENYELENGGARAAN PAUD MELALUI PENDEKATAN
BCCT BEYOND CENTER & CIRCLE TIMES

A.   PENGERTIAN
1.    Pendekatan Sentra dan Lingkaran adalah pendekatan penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scaffolding) untuk mendukung perkembangan anak, yaitu (1) pijakan lingkungan main; (2) pijakan sebelum main; (3) pijakan selama main; dan (4) pijakan setelah main.
2.    Pijakan adalah dukungan yang berubah-ubah yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
3.    Sentra main adalah zona atau area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan anak dalam 3 jenis main, yaitu : (1) main sensorimotor atau fungsional; (2) main peran; dan (3) main pembangunan.
4.    Saat lingkaran adalah saat dimana pendidik (guru/kader/pamong) duduk bersama anak dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan sebelum dan sesudah main

B.    PRINSIP DASAR BCCT PENDEKATAN SENTRA DAN LINGKARAN
a.     Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini
1.   Berorientasi pada kebutuhan anak
2.   Kegiatan belajar dilakukan melalui bermain
3.   Merangsang munculnya kreatifitas dan inovasi
4.   Menyediakan lingkungan yang mendukung proses belajar
5.   Mengembangkan kecakapan hidup anak
6.   Menggunakan berbagai sumber dan media belajar yang ada di
    lingkungan sekitar
7.   Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu
    pada prinsip-prinsip perkembangan anak
8.   Rangsangan pendidikan bersifat menyeluruh yang mencakup semua
              aspek perkembangan.

b.    Prinsip Perkembangan
1.     Anak akan belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasa aman dan nyaman dalam lingkungannya.
2.     Anak belajar terus-menerus, dimulai dari membangun pemahaman tentang sesuatu, mengeksplorasi lingkungan, menemukan kembali sesuatu konsep, hingga mampu membuat sesuatu yang berharga.
3.     Anak belajar melalui interaksi sosial, baik dengan orang dewasa maupun dengan teman sebaya.
4.     Minat dan ketekunan anak akan memotivasi belajar anak.
5.     Perkembangan dan gaya belajar anak harus dipertimbangkan sebagai perbedaan individu.
6.     Anak belajar dari hal-hal yang sederhana sampai yang komplek, dari yang konkrit ke abstrak, dari yang berupa gerakan ke bahasa verbal, dan dari diri sendiri ke interaksi dengan orang lain.

C.   PRINSIP PENDEKATAN SENTRA DAN LINGKARAN
1.  Keseluruhan proses pembelajarannya berlandaskan pada teori dan pengalaman empirik.
2.  Setiap proses pembelajaran harus ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak (kecerdasan jamak) melalui bermain yang terencana dan terarah serta dukungan pendidik (guru/kader/pamong) dalam bentuk 4 jenis pijakan.
3.  Menempatkan penataan lingkungan main secara pijakan awal yang merangsang anak untuk aktif, kreatif dan terus berpikir denngan menggali pengalamannya sendiri.
4.  Menggunakan standar operasional yang baku dalam proses pembelajaran, yaitu meliputi : (1) pendidik (guru/kader/pamong) menata lingkungan main sebagai pijakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak; (2) ada pendidik (guru/kader/pamong) yang bertugas menyambut kedatangan anak dan mempersilahkan untuk bermain bebas dulu (waktu untuk penyesuaian); (3) semua
5.    anak mengikuti main pembukaan dengan bimbingan pendidik (guru/kader/pamong); (4) pendidik (guru/kader/pamong) memberi waktu kepada anak untuk ke kamar kecil dan minum secar bergiliran/pembiasaan antri; (5) anak-anak masuk ke kelompok masing-masing dengan dibimbing oleh pendidik ybs; (6) pendidik duduk bersama anak didik dengan membentuk lingkaran untuk memberikan pijakan pengalaman sebelum main; (7) pendidik memberi waktu yang cukup kepada anak untuk melakukan kegiatan di sentra main yang disiapkan sesuai jadwal hari itu; (8) selama anak berada di sentra, secara bergilir pendidik memberi pijakan kepada setiap anak; (9) pendidik bersama anak-anak membereskan peralatan dan tempat main; (10) pendidik memberi waktu kepada anak untuk ke kamar kecil dan minum secar bergiliran; (11) pendidik duduk bersama anak didik dengan membentuk lingkaran untuk memberikan pijakan pengalaman setelah main; (12) pendidik bersama anak-anak makan bekal yang dibawanya (tidak dalam posisi istirahat); (13) kegiatan penutup; (14) anak-anak pulang secara bergilir; (15) pendidik membereskan tempat dan merapikan/mencek catatan-catatan dan kelengkapan administrasi; (16) pendidik melakukan diskusi evaluasi hari ini dan rencana esok hari; (17) pendidik pulang. Mempersyaratkan pendidik dan pengelola program untuk mengikuti pelatihan sebelum menerapkan metode ini.
6.    Melibatkan orangtua dan keluarga sebagai salah satu kesatuan proses pembelajaran untuk mendukung kegiatan anak di rumah.
D.   LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
a.      Persiapan
1.  Penyiapan pendidik (guru/kader/pamong) dan pengelola melalui pelatihan dan pemagangan.
2.  Penyiapan tempat dan alat permainan edukatif (APE) sesuai dengan jenis sentra yang akan dibuka dan tingkatan usia anak.
3.  Penyiapan administrasi kelompok dan pencatatan perkembangan anak.
4.  Pengenalan metode pembelajaran kepada orangtua.

b.     Pelaksanaan
1.  Bukalah sentra secara bertahap, sesuai dengan kesiapan pendidik dan sarana pendukung lainnya.
2.  Gilirlah setiap kelompok anak untuk bermain di sentra sesuai dengan jadwal.
3.  Berikan variasi dan kesempatan main yang cukup kepada setiap anak agar tidak bosan dan tidak berebut.
4.  Seiring dengan kesiapan pendidik dan sarana pendukung, tambahlah sentra baru apabila belum lengkap.
5.  Lengkapilah setiap sentra dengan berbagai jenis APE baik yang buatan pabrik maupun yang dikembangkan sendiri.      
              
c.      Proses Pembelajaran
1.  Penataan Lingkungan Main
2.  Penyambutan Anak
3.  Main Pembukaan (Pengalaman Gerakan Kasar)
4.  Transisi 10 menit
5.  Kegiatan Inti di Masing-masing Kelompok
1. Pijakan Pengalaman Sebelum Main (15 menit)
2. Pijakan Pengalaman Selama Main (60 menit)
3. Pijakan Pengalaman Setelah Main (30 menit)

d.  Makan Bekal Bersama
e.  Kegiatan Penutup








BAGAIMANA MENERAPKAN METODE BCCT
  1. Metode BCCT di design dalam bentuk sentra-sentra:
    (1) sentra Bahan Alam dan Cair,
(2) sentra Bermain peran Mikro-Makro,
(3) sentra Balok/Rancang bangun,
(4) sentra Persiapan,
(5) sentra imtaq,
(6) sentra seni & Kreativitas,
(7) sentra cooking.
2.  Para pendidik membentuk Tim Teaching, setiap pendidik  bertanggung jawab pada 6 anak dari 20 anak perkelas. Tiap kelas dibagi menjadi 2 sentra setiap harinya.
3.  Metode BCCT diiringi dengan pendekatan manajemen “moving class”.
4. Metode BCCT diterapkan dengan cara bermain seraya belajar.
































1 komentar:

walmondeakman mengatakan...

Tincy Gold® Titanium Hair Clipper - Teton Air
› › Products » Tincy Gold® Titanium titanium bracelet Hair Clipper titanium rings for women - used ford fusion titanium Teton Air - Teton Air 2018 ford ecosport titanium - Teton Air - Teton Air - Teton Air T - Teton Air - Teton Air. $69.95. Add titanium wedding band to Cart. Share  1 item

Posting Komentar